ToeNTAS.com,- Pasukan Israel dan kelompok Hamas melakukan pertempuran jarak dekat di kota Gaza. Sementara itu, ribuan warga sipil melarikan diri ke Gaza selatan untuk menghindari terjebak di area konflik.
Dilansir Reuters, Kamis (9/11/2023), militer Israel mengatakan pasukannya telah maju ke wilayah jantung kota Gaza, benteng utama Hamas dan kota terbesar di wilayah pantai tersebut. Sementara itu, Hamas menyebut kelompok pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar.
Pejuang bersenjata Hamas pada hari Rabu merilis sebuah video yang menunjukkan pertempuran di jalanan yang intens di samping gedung-gedung yang dibom di Kota Gaza.
Tank-tank Israel mendapat perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan penyergapan. Hal itu berdasarkan sumber Hamas yang didukung Iran dan kelompok militan jihad Islam yang terpisah.
Diketahui, Israel menyerang Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas perbatasan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, yang menurut Israel sebagian besarnya merupakan warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.
Pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang tewas pada hari Rabu, 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Sedangkan Israel mengatakan 33 tentaranya tewas.
Berdasarkan salah satu klip dari video yang dirilis Hamas pada hari Rabu menunjukkan para pejuang berlari melewati tumpukan puing dan berhenti untuk menembakkan rudal ke arah tank Israel. Video lain menunjukkan mereka menembakkan senapan dari tempat bertengger di belakang gedung dan tempat sampah. Reuters tidak dapat mengotentikasi rekaman tersebut.
Saleh al-Arouri, seorang komandan Hamas di pengasingan, mengatakan kepada TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas bahwa pasukan Israel mungkin menguasai beberapa wilayah di Gaza.
“Tetapi hal itu tidak akan menghentikan perjuangan perlawanan melawan tentara dan tank. Semakin banyak (Israel) menyebar dan memperluas wilayahnya, semakin besar kerugiannya,” katanya.
Israel Bom Terowongan
Kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada hari Rabu bahwa para insinyur tempur menggunakan alat peledak untuk menghancurkan jaringan terowongan Hamas yang membentang ratusan kilometer di bawah Gaza. Militer mengatakan sejauh ini mereka telah menghancurkan 130 terowongan.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka menggunakan warga Gaza sebagai tameng manusia dan menyembunyikan pusat senjata dan operasi di daerah pemukiman.
Saat perang memasuki bulan kedua, pasukan Israel membawa wartawan asing ke pinggiran kota Gaza pada hari Rabu. Para jurnalis melihat pemandangan yang hancur di mana setiap bangunan yang terlihat rusak akibat pertempuran.
Terlihat dinding-dinding hancur, lubang-lubang peluru dan pecahan peluru menghiasi fasad, dan pohon-pohon palem tercabik-cabik dan patah.
Wakil komandan Brigade 401, Letnan Kolonel Ido, yang tidak menyebutkan nama belakangnya, mengatakan saat militer tiba di gedung tersebut, semua warga telah pergi.
“Jadi kami tahu bahwa semua orang di sini adalah musuh kami. Kami belum melihat ada warga sipil di sini. Hanya Hamas,” katanya sambil berdiri di kamar tidur anak-anak yang dicat merah jambu yang rusak parah.
Tentara dalam tur pers mengatakan bahwa di bawah apartemen keluarga terdapat dua lantai bengkel yang digunakan untuk membuat senjata, termasuk drone yang ditemukan di lima kotak kayu. Namun klaim tersebut tidak dapat diverifikasi. (d.c/Ani)