Jakarta, ToeNTAS.com,- Gejala gagal ginjal kronis sering tidak terlihat saat baru memasuki tahap awal. Namun seiring waktu, kondisi ini bisa memunculkan gejala-gejala yang mulai mengganggu fungsi tubuh.
Gagal ginjal kronis, atau yang dikenal juga dengan sebutan penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) adalah kondisi menurunnya fungsi ginjal secara bertahap. Gagal ginjal kronis disebabkan oleh kerusakan pada jaringan ginjal. Biasanya, istilah gagal ginjal kronis digunakan ketika organ ginjal sudah mengalami fungsi penurunan selama 3 bulan atau lebih.
Gagal ginjal kronis membuat ginjal tidak bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, cairan, elektrolit, racun, dan kotoran yang ada di dalam tubuh menjadi menumpuk dan menimbulkan gangguan. Gejala dapat muncul ketika fungsi ginjal semakin memburuk. Bila tidak segera ditangani, gagal ginjal kronis dapat berakibat fatal, mulai dari cuci darah permanen hingga bahkan kematian.
Lantas, seperti apa gejala gagal ginjal kronis yang sudah memasuki tahap lanjut?
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dan gagal ginjal kronis memiliki hubungan yang saling timbal balik. Selain menjadi gejala gagal ginjal kronis, darah tinggi juga merupakan salah satu faktor risiko yang bisa menyebabkan gagal ginjal kronis.
Hipertensi bisa terjadi ketika pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke ginjal mengalami penyumbatan. Akibatnya, ginjal tidak mendapatkan pasokan darah yang dibutuhkan. Untuk mengompensasinya, ginjal kemudian memproduksi lebih banyak hormon yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah hipertensi renal.
2. Kelelahan dan lemas
Karena mirip dengan kondisi umum, gejala gagal ginjal kronis satu ini sering sekali terabaikan. Padahal, kelelahan yang tak kunjung hilang merupakan salah satu tanda gagal ginjal kronis sudah memasuki tahap yang sangat parah.
Lelah dan lemas pada gagal ginjal kronis disebabkan oleh menurunnya hormon eritropoetin. Eritropoetin adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal untuk mendukung proses pembentukan sel darah merah.
Jika jumlah hormon menurun, tentu akan memengaruhi tingkat sel darah merah di dalam tubuh. Hal inilah yang kemudian membuat tubuh senantiasa merasa lelah dan lemas.
3. Bengkak di kaki
Ginjal yang mengalami penurunan fungsi akan kesulitan dalam menyaring kelebihan cairan yang ada dalam tubuh. Akibatnya, cairan yang harusnya keluar lewat urine menjadi menumpuk di dalam tubuh, dan menimbulkan pembengkakan. Biasanya, bengkak terjadi di area kaki, seperti pergelangan kaki. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah hypervolemia.
4. Oliguria
Oliguria adalah istilah untuk kondisi urine yang sangat sedikit. Orang yang mengalami oliguria biasanya hanya mengeluarkan sekitar 400 mililiter urine per 24 jam. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan orang normal yang bisa mengeluarkan 800-2.000 mililiter urine per 24 jam.
Oliguria dapat disebabkan berbagai macam kondisi, salah satunya adalah gagal ginjal kronis. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan di jaringan ginjal. (d.c/Budi)