Heboh Bocornya Foto-foto Pribadi Selir Raja Thailand Menyebar ke Media Inggris

Jam : 19:41 | oleh -372 Dilihat
Salah satu dari 1.400-an foto selir raja Thailand yang bocor ke tangan aktivis anti-monarki.
Salah satu dari 1.400-an foto selir raja Thailand yang bocor ke tangan aktivis anti-monarki.

LONDON, ToeNTAS.com,- Seorang aktivis Thailand yang dikirimi 1.400-an foto—ratusan di antaranya telanjang— selir Raja Thailand telah membagikan beberapa foto ke media Inggris,MailOnline. Namun, foto yang dibagikan bukan foto yang sepenuhnya telanjang.

Sineenat Wongvajirapakdi , selir resmi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (Raja Rama X) , telah menjadi berita internasional dalam beberapa hari ini terkait bocornya 1.400-an foto pribadi miliknya.

Para aktivis mengatakan bocornya foto-foto yang sebagian besar berkonten seksual itu menunjukkan adanya perselisihan antara istri sah Raja Vajiralongkorn, Ratu Suditha, dengan sang selir.

Pavin Chachavalpongpun, seorang aktivis dan kritikus Kerajaan Thailand terkemuka yang berbasis di Jepang, mengatakan kepadaMailOnlinepada 23 Desemberbahwa dia dikirimi pihak secara anonim foto-foto Sineenat dalam kartu SD pada Agustus bersama dengan surat yang mengklaim bahwa foto-foto itu diretas dari ponsel Sineenat saat dia berada di penjara.

Pavin curiga pengirim foto dan surat itu adalah sekutu Ratu Suthida yang mencoba menyabotase kembalinya Sineenat ke istana.

Beberapa foto menunjukkan selir raja itu benar-benar telanjang, tetapi Pavin memilih untuk tidak mempublikasikan foto-foto yang seperti itu. Beberapa foto yang dibagikan ke media menunjukkan Sineenat memamerkan ketiaknya yang belum dicukur.

Foto-foto yang sama, yang tampaknya diambil antara tahun 2012 dan 2014, juga dikirim pihak anonim ke pengkritik Kerajaan Thailand lainnya yang berada di luar negeri.

Pavin mengatakan dia menerima amplop anonim pada akhir Agustus, dengan cap pos Prancis dan berisi kartu SD tempat foto-foto itu disimpan.

“Hampir semua foto adalahselfie,” katanya. Beberapa foto, kata dia, diambil di kamar mandi atau di mobil, dengan beberapa di antaranya menunjukkan subjek yang benar-benar telanjang. “Dan menunjukkan setiap hal yang dapat Anda bayangkan.”

Dalam sebuah surat anonim yang dikirim kepada Pavin, si pengirim menggambarkan foto-foto itu sebagaifilerahasia yang diretas dariponselSineenat setelah disita setelah penangkapannya pada Oktober 2019 dan pengusiran oleh Raja Maha Vajiralongkorn.

Pavin menyatakan bahwa peretas mungkin telah menunggu saat yang tepat untuk membocorkannya. Menurutnya, “cukup tepat waktu” bahwa itu tiba pada bulan Agustus tepat ketika Sineenat dibebaskan dan direhabilitasi.

“Sulit dipercaya itu kebetulan,” kata Pavin, menunjukkan bahwa kebocoran itu mungkin berasal dari kubu Ratu Suthida.

Tahun lalu, Sineenat dituduh mencoba merongrong posisi Ratu Suthida. Tuduhan itu membuat semua gelarnya dicopot dan dipenjara. Namun, pada akhirnya Raja Thailand membebaskan dan memulihkan semua gelarnya.

Pavin mengatakan surat tersebut mengindikasikan ada lebih banyakfileseperti itu, dengan pengirim tidak meminta uang tetapi hanya meminta agar mereka tidak diidentifikasi.

Pavin dan jurnalis yang berbasis di Inggris; Andrew MacGregor Marshall, yang juga menerima foto-foto itu, telah dinyatakan sebagai persona non-grata oleh pemerintah Thailand pada tahun 2017. Menurut Pavin, status itu diyakini sebagai alasan pengirim foto mencarinya.

Pavin yang mengasingkan diri mengatakan dia tidak berencana untuk mempublikasikan foto eksplisit apa pun, tetapi membagikan beberapa foto lainnya untuk “mendekonstruksi citra monarki”.

“Untuk waktu yang lama monarki telah hidup dengan citra yang baik sebagai bagian dari propaganda, ini menunjukkan sisi lain dari monarki,” katanya.

MacGregor Marshall, yang tidak mempublikasikan salah satu dari 1.443 foto yang dia terima, mengatakan dalam sebuahpostingmedia sosial bahwa itu menunjukkan “perebutan kekuasaan yang buruk” di monarki Thailand.

“Tampaknya dia telah mengambil foto-foto eksplisit dirinya untuk dikirim ke Vajiralongkorn…dan foto Koi (nama panggilan Sineenat) bocor dalam upaya menyabotase kepulangannya sebagai selir Vajiralongkorn,” katanya.

Dia menambahkan bahwa surat yang dikirimkan kepadanya memiliki alamat pengirim palsu, yang hanya tertulis berlokasi sekitar badan intelijen di Jerman, tempat Raja Thailand menghabiskan sebagian besar waktunya. (Kris)